Liputan terkini-Seekor harimau Sumatera yang dilindungi ditemukan membusuk pekan lalu di sebuah hutan di Kabupaten Siak, Riau. Sebuah jerat kawat ditemukan di lehernya. Sumber mengatakan seorang pekerja perkebunan
kelapa sawit menemukan bangkai tersebut pada 27 Agustus. Dia melaporkan penemuan tersebut kepada ketua RT, dan pada hari Sabtu, informasi tersebut diteruskan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Riau. Namun, informasi itu tidak tersedia untuk umum hingga Rabu, ketika foto harimau terbaring mati di jerat beredar di media sosial.
Awalnya, BKSDA Riau menolak memberikan pernyataan resmi terkait kematian harimau tersebut, dengan mengatakan bahwa publisitas tersebut akan mengancam harimau Sumatera lainnya dan mengganggu
upaya badan tersebut untuk menyelamatkan mereka. “Kita harus memahami bahwa publikasi [insiden] dapat menyebabkan ancaman tingkat tinggi bagi harimau. Terus terang, hasil pantauan kami menunjukkan
perburuan semakin parah, ”kata pejabat BKSDA Riau Heru Sutmantoro kepada wartawan, Rabu. Namun, belakangan Heru memberikan lebih banyak detail. Dia mengatakan harimau itu telah diotopsi oleh tim
BKSDA Riau sebelum dimakamkan. “Harimau itu betina dewasa, berumur sekitar 8 sampai 10 tahun. Dia meninggal karena gagal napas karena kabel yang melilit lehernya, ”ujarnya. Analisis lapangan
AGEN POKER
menunjukkan bahwa harimau itu dijerat di lokasi yang berbeda dari tempat ditemukannya dan mati sekitar 10 hari yang lalu. Dia menambahkan bahwa perusahaan yang memegang konsesi lahan di dekatnya
bertanggung jawab untuk melindungi spesies yang terancam punah di daerah tersebut. Ia berharap mereka melepas jerat yang dipasang di dekat wilayah kerja mereka