Wednesday, June 17, 2020
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Polisi Jayapura mempertanyakan siswa untuk mengadakan forum memprotes persidangan aktivis Papua
Polisi Jayapura mempertanyakan siswa untuk mengadakan forum memprotes persidangan aktivis Papua
Liputan terkini-Empat aktivis mahasiswa dari Universitas Sains dan Teknologi (USTJ) Jayapura di Papua ditahan oleh polisi untuk diinterogasi pada hari Senin ketika mengadakan forum terbuka menjelang vonis dalam persidangan tujuh orang Papua yang dituduh melakukan pengkhianatan.
Emanuel Gobay, seorang pengacara dari Koalisi Hukum dan Pembela Hak Asasi Manusia Papua, mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Rabu bahwa para advokat dari kelompok itu segera pergi ke markas besar Kepolisian Jayapura setelah mereka mendengar tentang penangkapan yang dilaporkan pada Senin pagi.
Keempat siswa, yaitu Marten Pakage, Semi Gobay, Albert Yatipai dan Ones Yalak, ditangkap di kampus USTJ ketika mereka mengadakan forum terbuka sebagai protes pada proses peradilan Balikpapan Seven", sekelompok mahasiswa Papua dan aktivis yang telah diadili atas tuduhan pengkhianatan karena keterlibatan mereka dalam serangkaian protes anti-rasisme di Jayapura tahun lalu.
Para siswa, kata Emanuel, diinterogasi sekitar dua jam sebelum mereka diminta menandatangani surat pernyataan.
Setelah interogasi, kami masih tidak mengerti tentang alasan mengapa para siswa diseret ke [markas] polisi," kata Emanuel, menambahkan bahwa polisi hanya mengatakan para siswa akan dibebaskan setelah mereka menandatangani surat itu. Emanuel, mengutip pernyataan polisi, mengatakan bahwa para siswa tidak diinterogasi sebagai saksi atau tersangka, tetapi untuk klarifikasi berdasarkan laporan yang dibuat oleh administrasi USTJ.
Menurut keempat siswa, mereka ditanyai tentang kegiatan [forum terbuka] mereka di kampus [...] Mereka juga mengatakan polisi telah menangkap mereka tanpa surat perintah dan tanpa memberi tahu mereka tentang dugaan kesalahan mereka. Para siswa juga memberi tahu [koalisi] tentang kekerasan fisik selama penangkapan, ”katanya dalam pesan singkat kepada Post.
Polisi Jayapura membebaskan para siswa pada Senin malam dan mengklaim bahwa mereka hanya mencari klarifikasi dari para siswa berdasarkan aktivitas yang terakhir di kampus, dengan mengatakan itu bukan penangkapan.
Polisi mengkonfirmasi bahwa para siswa dibebaskan dengan syarat, namun, mereka membantah tuduhan menggunakan kekerasan terhadap para siswa.
Kapolres Jayapura Adj. Sr. Comr. Gustav R. Urbinas mengatakan pada hari Selasa bahwa ia menjamin bahwa keempat siswa - sampai saat pembebasan - berada dalam kondisi yang sehat dan belum mengalami perlakuan buruk.
0 comments:
Post a Comment