Wednesday, June 17, 2020

Masyarakat mendesak untuk tidak membeli deksametason untuk pengobatan COVID-19


Liputan terkini-Seorang ahli kesehatan masyarakat dan sebuah komunitas yang memantau efek pandemi di Indonesia telah memperingatkan masyarakat untuk tidak terburu-buru membeli deksametason, obat kortikosteroid yang murah dan banyak digunakan, yang telah dipuji sebagai pengobatan COVID-19.

Obat telah menjadi pandemi di tengah setelah para peneliti, yang dipimpin oleh tim dari University of Oxford di Inggris, melakukan penelitian yang menghasilkan hasil yang menjanjikan dan yang telah menerima Para peneliti memberikan deksametason, yang digunakan untuk mengurangi peradangan

pada penyakit lain, untuk lebih dari 2.000 pasien COVID-19 yang sakit parah Di antara mereka yang hanya bisa bernafas dengan bantuan ventilator, obat ini mengurangi kematian hingga 35 persen, dan seperlima pada pasien lain yang hanya menerima oksigen, menurut hasil awal Pemulihan Percobaan. Tidak ada manfaat di antara pasien yang tidak memerlukan dukungan pernapasan.

Namun demikian, Pandu Riono, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia yang berspesialisasi dalam jaringan risiko untuk penyakit menular yang muncul, mendesak masyarakat untuk tidak membeli obat untuk perawatan individu.

Obat itu tidak dapat diminum sembarangan," kata Panji kepada The Jakarta Post pada hari Rabu, menambahkan bahwa itu tidak dimaksudkan untuk konsumsi reguler dan memiliki risiko efek samping, yang dapat berkisar dari wajah kembung hingga kerusakan organ internal, tanpa pengawasan medis.

Dia mengatakan bahwa deksametason efektif dalam mengurangi "badai sitokin" - reaksi kekebalan yang parah di mana tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah terlalu cepat - yang mungkin terjadi pada kasus COVID-19 yang parah.

Dexamethasone juga efektif dalam mengobati radang pada kasus-kasus alergi yang dapat menyebabkan sesak napas, tambahnya.

0 comments:

Post a Comment