Wednesday, January 15, 2020

Semarang - Pembangunan jalan tol Demak segera dimulai


Liputan terkini-Sebuah konsorsium perusahaan negara dan swasta PT PP Semarang Demak akan segera memulai pembangunan jalan tol 27 kilometer yang menghubungkan Semarang dan kota tetangga Demak di Jawa Tengah, yang akan memberikan pengendara dari Semarang dengan alternatif jalan tol lain untuk mencapai Surabaya dan lainnya kota-kota di Jawa Timur.

PP Semarang Demak, konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Wijaya Karya (Wika) dan Misi Mulia Metrical (M3) akan membagi jalan tol menjadi dua bagian - seksi 10,69 km pertama yang menghubungkan Semarang ke Sayung di Demak dan ruas 16,31 km yang menghubungkan Sayung ke Kabupaten Demak.

"Pada bulan Februari, kami akan memulai pembangunan bagian kedua, sementara bagian pertama masih dalam persiapan," presiden PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak, Handoko Yudia, mengatakan dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang pada Selasa.

Dia menambahkan bahwa pembebasan lahan untuk pengembangan bagian kedua selesai 60 persen. Bagian kedua dari jalan tol akan memakan waktu sekitar 17 bulan untuk dibangun, dengan total investasi sebesar Rp 5,4 triliun (US $ 385 juta)

"Kami berharap bagian kedua akan selesai pada akhir 2021. Tarifnya akan menjadi Rp 1.124 per kilometer dan kami memperkirakan penggunaan harian sekitar 16.276 kendaraan," katanya.

Bagian pertama dari jalan tol juga akan dirancang sebagai tanggul laut untuk mencegah banjir di Semarang. Dengan bagian tinggi setinggi 5 meter yang akan membentang 8 km di sepanjang Laut Jawa, total investasi untuk bagian tersebut adalah Rp9 triliun.

Ganjar berharap akan ada infrastruktur pendukung yang dibangun di sekitar ruas jalan tol. “Ekowisata, kawasan industri kreatif, perumahan dan kolam retensi akan dibangun dengan konsep hijau. Itu tidak akan menggunakan air tanah dan akan menggunakan energi terbarukan. Jika itu bisa dilakukan, itu akan luar biasa, ”kata Ganjar.

Namun, pengembangannya masih menghadapi masalah pembebasan lahan. “Harus ada solusi win-win untuk masalah pembebasan lahan. Penduduk setempat mengklaim bahwa mereka memiliki tanah yang akan digunakan untuk jalan tol. Mereka bisa membuktikannya dengan sertifikat yang sah, tetapi tanahnya telah hilang karena tenggelam karena kenaikan permukaan laut, ”kata Ganjar.


Ganjar telah berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Kementerian Perencanaan Tata Ruang dan akan berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basoeki Hadimoeljono mengenai masalah pembebasan lahan.

Dia juga meminta pengembangan bagian pertama untuk dilacak cepat untuk mengejar ketinggalan dengan pengembangan bagian kedua sambil mengingatkan para pengembang untuk memperhatikan kualitas konstruksi karena juga akan digunakan sebagai infrastruktur pengendalian bencana.





0 comments:

Post a Comment