Tuesday, January 14, 2020
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Polisi Purworejo menangkap raja dan ratu 'Agung Sejagat' yang memproklamirkan diri
Polisi Purworejo menangkap raja dan ratu 'Agung Sejagat' yang memproklamirkan diri
Liputan terkini-Polisi Purworejo menangkap pada Selasa sore Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia, warga Kabupaten Purworejo di Jawa Tengah, yang baru-baru ini menyatakan diri mereka "raja dan ratu" dari apa yang disebut kerajaan Keraton Agung Sejagat. Pasangan itu langsung dibawa ke markas Polri Purworejo untuk diinterogasi.
Polisi juga menggeledah bangunan yang berfungsi sebagai "istana" di desa Pogung Jurutengah, kabupaten Bayan, di mana Totok menyatakan dirinya sebagai raja Keraton Agung Sejagat, "ibu dari semua negara".
Komandan distrik militer Purworejo Letnan Kolonel Muchlis Gasim membenarkan penangkapan itu.
"Memang benar, 'raja dan ratu Keraton Agung Sejagat' telah ditahan oleh polisi [Purworejo]," kata Muchlis seperti dikutip oleh tribunnews.com pada hari Selasa.
Secara terpisah, juru bicara Polisi Jawa Tengah Sr. Comr. Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan bahwa Totok dan istrinya ditangkap karena diduga menyebarkan berita bohong dan dituduh melanggar Pasal 14 UU No. 1/1946 tentang informasi yang salah, yang dijatuhi hukuman maksimum 10 tahun penjara, lapor kompas.com, Rabu.
Totok mengumumkan keberadaan kerajaan pada hari Minggu. Dia mengklaim bahwa Keraton Agung Sejagat - yang berarti "kerajaan dunia" - memiliki sekitar 425 subyek dan akan menjadi "pembawa damai" yang akan menyelesaikan "semua konflik yang terjadi di seluruh dunia" dengan memperbaiki tata kelola global dan sistem moneter.
"Penasihat kerajaan", Resi Joyodiningrat, mengatakan bahwa pasangan itu berharap "rakyat" mereka tidak akan khawatir tentang "kerajaan", karena Keraton Agung Sejagat bukan sekte.
Dia menambahkan bahwa Keraton Agung Sejagat didirikan 500 tahun yang lalu, ketika Dyah Ranawijaya, raja Majapahit, menguasai sebagian besar Asia Tenggara maritim selama puncak kerajaan di abad ke-13.
Menurut Resi, Raja Ranawijaya membuat perjanjian dengan Portugis pada 1518, dan akhir perjanjian itu pada 2018 menandai berakhirnya dominasi dunia Barat sejak Perang Dunia II.
Juru bicara Kabupaten Purworejo Rita Purnama mengatakan ada indikasi bahwa kerajaan itu adalah penipuan.
"Banyak cerita [tentang Keraton Agung Sejagat] tidak sesuai dengan sejarah," katanya
0 comments:
Post a Comment