Wednesday, January 15, 2020

Pengalihan lalu lintas bagi pengendara saat jalan Tangerang yang terhubung ke Jakarta runtuh


Liputan terkini-Sebuah lubang berukuran 2,5 meter dan lebar 2 m muncul di Jl. Daan Mogot di Tangerang, Banten, selama akhir pekan mendorong otoritas transportasi setempat untuk memberlakukan tindakan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di daerah sibuk yang menghubungkan Tangerang dengan Jakarta.

Dinas Perhubungan Tangerang mendesak pengendara yang bepergian dari Jakarta ke kotamadya untuk menghindari Jl. Daan Mogot.

"Pengemudi disarankan untuk mencari jalan alternatif karena akses telah dibatasi sebagai akibat dari pekerjaan perbaikan jalan," kata kepala agen, Wahyudi Iskandar, pada hari Senin, seperti dikutip oleh antaranews.com.

Katanya Jl. Daan Mogot dari jembatan pejalan kaki Agus Salim menuju Jakarta ditutup dan sistem satu arah menuju Tangerang telah diterapkan dari persimpangan Tanah Tinggi ke persimpangan Batu Ceper dan Jl. Lio Baru di Tangerang.

Kemacetan parah terjadi di daerah itu pada Senin pagi ketika penutupan jalan mempengaruhi para penumpang yang bepergian ke Jakarta.

Pejabat agen transportasi bersama dengan polisi lalu lintas setempat mengalihkan pengendara ke Jl. Lio Baru, Jl. KH. Agus Salim dan Jl. Suprapto, sementara kendaraan besar hanya dialihkan ke Jl. Lio Baru, katanya.

“Untuk perjalanan yang lancar, pengendara dapat memilih bagian utara Jl. Daan Mogot untuk menghindari lalu lintas, ”tambah Wahyu.

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Tangerang untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mengatasi situasi yang terjadi karena Jl. Daan Mogot adalah jalan nasional yang diawasi oleh kementerian.

Kepala Pusat Teknologi Pengurangan Risiko Bencana di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Nur Hidayat, mengatakan kerusakan jalan mungkin disebabkan oleh faktor lokal, bukan banjir yang terjadi awal bulan ini.

Dia mendasarkan kesimpulan ini pada fakta bahwa penurunan jalan hanya terjadi di daerah tertentu dan tidak di lokasi lain dan tidak ada tanda-tanda banjir di bagian itu, katanya.


"Ada pipa air dan kabel di dalam lubang, sehingga bisa dipastikan itu karena faktor lokal," katanya. "Pemilik pipa dan kabel harus diundang ke upaya untuk menemukan penyebabnya."

Nur juga menegaskan bahwa penurunan yang terjadi bukan karena faktor geologis dan menyarankan pemerintah Tangerang melakukan penelitian di beberapa lokasi lain untuk menilai saluran air dan kondisi jalan, terutama yang terkena dampak banjir sebelumnya.

Kementerian PUPR melalui Badan Pengelolaan Jalan Nasional (BPJN) melakukan perbaikan di Jl. Daan Mogot pada hari Minggu dan memperkirakan bahwa pekerjaan akan memakan waktu setidaknya lima hari untuk selesai.





0 comments:

Post a Comment