Friday, December 6, 2019
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Hanya 13% dari bisnis keluarga Indonesia yang bertahan hingga generasi ketiga
Hanya 13% dari bisnis keluarga Indonesia yang bertahan hingga generasi ketiga
Liputan terkini-Bisnis keluarga mencakup hampir semua bisnis di Indonesia, mempekerjakan jutaan orang dan meningkatkan perekonomian. Namun, keberlanjutan mereka merupakan masalah besar karena hanya 13 persen yang bertahan hingga generasi ketiga, kata sebuah perusahaan konsultan.
Direktur eksekutif Deloitte Indonesia Budiyanto mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa masalah yang dihadapi orang ketika mewarisi perusahaan melibatkan membangun atau melanjutkan lingkungan kerja profesional dan transparan berstandar internasional ketika orang tua mereka tidak lagi bertanggung jawab.
"Secara umum, hanya 30 persen bisnis keluarga yang bertahan hingga generasi kedua, 13 persen hingga generasi ketiga dan 3 persen di atas tiga generasi," kata Budiyanto kepada pers saat pembukaan layanan Deloitte Private di Jakarta.
Deloitte Private menyediakan layanan konsultasi untuk empat jenis utama entitas swasta, yaitu bisnis keluarga, kantor keluarga, konglomerat (atau individu dengan kekayaan bersih tinggi) dan perusahaan ekuitas swasta. Fokus utama Deloitte Private adalah memberi saran tentang rencana suksesi untuk pewaris generasi kedua dan ketiga.
"Lebih dari 95 persen dari semua bisnis di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai bisnis keluarga, dari usaha kecil hingga menengah [UKM]. Mereka memainkan peran integral dalam membuka jutaan posisi pekerjaan dan juga meningkatkan ekonomi Indonesia," kata Country Leader Deloitte Indonesia Claudia Lauw pada hari Rabu.
Indonesia memiliki individu dengan kekayaan bersih tertinggi di Asia Tenggara, dengan 130.000 orang memiliki total kekayaan US $ 1,8 triliun, menurut Credit Suisse Global Wealth 2019.
"Kami telah memperhatikan permintaan yang meningkat dari perusahaan swasta di Indonesia untuk memberikan saran profesional untuk mengatasi tantangan yang kompleks seperti berinvestasi dalam teknologi yang berubah dengan cepat, serangan cyber dan mengelola kewajiban pajak," tulis Pemimpin Pribadi Deloitte untuk Asia Tenggara Richard Loi dalam sebuah pernyataan pers.
“Dengan peluncuran Deloitte Private di Indonesia, kami berharap kami dapat memperluas basis jejaring kami untuk menarik lebih banyak klien di negara ini.”
0 comments:
Post a Comment