Thursday, December 26, 2019

Desa Riau yang terendam banjir menarik ratusan wisatawan


Liputan terkini-Sementara banjir biasanya dilihat sebagai bencana alam yang tidak diinginkan, sebuah desa yang dibanjiri dengan air banjir di Kabupaten Kampar, Riau, telah menjadi tujuan bagi wisatawan lokal yang mencari tempat untuk menghabiskan liburan akhir tahun mereka.

Ratusan orang berbondong-bondong ke jalan banjir di desa Buluh Cina pada hari Rabu, dengan banyak dari mereka membawa anak-anak mereka untuk bermain di air banjir.

Beberapa anak terlihat berenang dengan mengapung kolam renang, sementara yang lain menyewa perahu motor kayu untuk bepergian di sekitar desa yang tergenang,

Farhan, seorang pengunjung dari Pekanbaru, mengatakan bahwa dia telah membawa anak-anaknya ke desa dua kali musim liburan ini.

Saya membawa mereka ke sini untuk bermain di air serta mengunjungi pasar ikan karena mereka sedang liburan sekolah," katanya. Karena arus banjir kuat, Farhan mengatakan dia selalu mengawasi anak-anaknya.

Rosmiati, seorang pengunjung lain, mengatakan bahwa dia mengajak putrinya bermain di Buluh Cina hampir setiap hari karena desanya sendiri berada di dekatnya.

Aku tidak terlalu khawatir membiarkannya bermain-main di sini, karena aku selalu mengawasinya," katanya, mengakui bahwa arus memang kuat karena naiknya permukaan air.

Pemerintah setempat telah memperingatkan pengunjung untuk berhati-hati ketika bermain di air banjir, terutama karena ketinggian air berbeda-beda tergantung pada area, mulai dari kedalaman 50 sentimeter hingga 1 meter.

Petugas keamanan terlihat berjaga-jaga di daerah itu jika terjadi situasi darurat, seperti tenggelam atau tersapu oleh air.


Tolong selalu awasi anak-anakmu, terutama jika mereka tidak bisa berenang, karena kami tidak ingin ada korban di sini," kata kepala desa Buluh Cina Azrianto kepada pengunjung.

Kampar adalah salah satu dari enam kabupaten di Riau yang dilanda banjir bulan ini, dengan bencana alam yang menyerang ratusan desa dan lebih dari 25.000 rumah tangga di provinsi ini.

Pemerintah provinsi Riau mengumumkan keadaan darurat yang akan berlangsung selama 11 hari dari 20 Desember hingga 31 Desember





0 comments:

Post a Comment