Friday, December 27, 2019

Indonesia memberikan proyek manajemen Bandara Komodo kepada konsorsium Changi


Liputan terkini-Pemerintah Indonesia telah memberikan konsorsium yang mengelola Bandara Changi Singapura dengan konsesi 25 tahun untuk mengembangkan dan mengoperasikan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Bandara Komodo terletak di Pulau Flores dan dianggap sebagai pintu gerbang ke Taman Nasional Komodo yang sangat populer, yang terletak di pulau tetangga, Komodo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan pada hari Kamis bahwa konsorsium - yang mencakup perusahaan jasa angkutan udara PT Cardig Aero (CAS Group) dan Changi Airports International (CAI), anak perusahaan Grup Bandara Changi Singapura - telah memenangkan publik- tender kemitraan swasta (PPP) untuk proyek perluasan Bandara Komodo.

Proyek ini diperkirakan memiliki nilai investasi Rp 1,2 triliun (US $ 85,82 juta).

Pemerintah mengharapkan konsorsium untuk meningkatkan bandara dengan memperluas terminal domestik dan mengembangkan terminal internasional, serta dengan memperluas landasan pacu dan apronnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa proyek konsesi membawa sekitar Rp 5,7 triliun biaya operasional selama periode 25 tahun, di mana bandara akan dikembalikan kepada pemerintah Indonesia.

Budi Karya menambahkan bahwa pemerintah menggantungkan harapannya pada keahlian konsorsium dalam meningkatkan lalu lintas penumpang, dan mengharapkannya untuk meningkatkan lalu lintas penumpang di Bandara Komodo dari 500.000 penumpang per tahun saat ini menjadi 4 juta penumpang pada tahun 2044.


“Konektivitas internasional penting bagi kami. Meskipun kami adalah negara besar, hub [transportasi] untuk Asia Tenggara adalah Singapura. Jika kita bekerja sama dengan Singapura, itu akan secara tidak langsung [menarik] penumpang dari sana ke Labuan Bajo, ”katanya.

Pemerintah telah menyatakan Labuan Bajo sebagai tujuan wisata "super prioritas" dalam upayanya untuk mendiversifikasi tujuan utama negara itu di luar Bali. Destinasi super prioritas lainnya termasuk Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Borobudur di Jawa Tengah, Likupang di Sulawesi Utara, dan Danau Toba di Sumatera Utara.

Presiden Joko Widodo berencana untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik di tujuan super prioritas pada akhir tahun 2020 sehingga mereka memiliki kapasitas untuk mengakomodasi wisatawan internasional.

Data Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia menyambut kedatangan 13,62 juta wisatawan asing antara Januari dan Oktober tahun ini, naik 2,85 persen dari periode yang sama tahun 2018




0 comments:

Post a Comment