Liputan terkini-Perusahaan listrik milik negara, PLN, telah memangkas belanja modalnya (capex) untuk tahun ini hampir setengahnya menjadi Rp 53,6 triliun (US $ 3,7 miliar) dari yang semula dialokasikan Rp 100 triliun.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pada hari Kamis bahwa perusahaan akan memprioritaskan pendanaan untuk proyek yang dijadwalkan selesai tahun ini, termasuk pembangkit listrik, saluran listrik dan gardu induk.
"Kami akan menyesuaikan pendanaan untuk proyek-proyek yang dapat ditunda, sambil memitigasi risiko, sehingga tidak mempengaruhi sistem kelistrikan kami secara signifikan," kata Zulkifli kepada anggota parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, tanpa merinci proyek tersebut.
Memangkas pengeluaran tahun ini penting untuk menjaga keuangan perusahaan di tengah penurunan konsumsi listrik selama pandemi COVID-19, ia menambahkan.
“Kita juga perlu menjaga kondisi keuangan kita, menilai biaya investasi sehubungan dengan perubahan permintaan listrik karena COVID-19. Penilaian ini dilakukan dengan hati-hati, karena ada tingkat ketidakpastian yang tinggi karena pandemi; kita tidak bisa melakukan bisnis seperti biasa, "kata Zulkifli.
Rezim pembatasan sosial skala besar (PSBB) untuk menahan virus telah memaksa banyak bisnis untuk tutup sementara atau secara permanen, yang juga menyebabkan konsumsi listrik yang lebih rendah di antara klien korporat PLN.
AGEN POKER
PLN, yang memiliki monopoli dalam distribusi listrik dalam negeri, telah merencanakan untuk membangun infrastruktur listrik baru tahun ini, termasuk 4.459 kilometer jalur listrik dan gardu induk senilai 14.247 megavolt-ampere.
Pada bulan Januari, perusahaan mengumpulkan Rp 4,9 triliun dari penerbitan obligasi konvensional dan sukuk (obligasi syariah) untuk membiayai ekspansi.
Perusahaan juga menghadapi penundaan dengan penyelesaian 11 pembangkit listrik tenaga batu bara yang besar karena rantai pasokan rusak pada kuartal pertama tahun ini, menyusul penutupan global.
Perusahaan mencatat rugi bersih sebesar Rp38,9 triliun pada periode Januari hingga Maret, turun dari laba bersih Rp4,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu, laporan keuangannya menunjukkan.
Sementara itu, pemotongan pengeluaran PLN ini sejalan dengan perintah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk memotong belanja modal perusahaan hingga 40 persen untuk mendorong efisiensi.
"Terkadang capex dapat diubah menjadi 'proyek', terutama ketika rantai pasokan dan permintaan tidak jelas," katanya kepada wartawan pada konferensi pers online pada 12 Juni.
Perintah itu juga dilihat sebagai bagian dari restrukturisasi besar di antara perusahaan milik negara.
0 comments:
Post a Comment