Sunday, June 28, 2020

Pembelian dengan suara mengancam untuk merusak pemilihan akhir tahun: KPK


Liputan terkini-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah memperingatkan tentang kemungkinan pembelian suara dalam pemilihan umum serentak mendatang, yang pemerintah tegaskan akan diadakan pada 9 Desember meskipun epidemi COVID-19 sedang berlangsung.

Kedua lembaga khawatir bahwa para calon dapat merayu pemilih, terutama mereka yang menderita kesulitan keuangan akibat epidemi, dengan menawarkan uang atau pasokan sehari-hari.

Wakil ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan para pemilih ini akan rentan menerima hadiah yang ditawarkan oleh para kandidat.

[Kesulitan COVID-19] mungkin memicu publik untuk memilih kandidat yang memberi mereka uang tunai dan kebutuhan dasar," kata Nurul dalam diskusi publik virtual baru-baru ini. “Pendekatan transaksional semacam itu ilegal karena para kandidat akan mengeksploitasi mereka yang mengalami

kesulitan ekonomi sehingga mereka dapat menjadi pemimpin daerah. Nurul juga memperingatkan bahwa pembelian suara dapat mengarah pada praktik korupsi jika para kandidat yang menang berusaha untuk mengimbangi pengeluaran ekstra kampanye mereka melalui kesepakatan ilegal. .

AGEN POKER

KPK, katanya, telah menangkap puluhan pemimpin daerah karena diduga menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi, meskipun mencatat tren penurunan kasus-kasus seperti itu dalam dua tahun terakhir. Pada 2019, KPK menangkap sembilan pemimpin daerah karena korupsi, penurunan tajam dibandingkan dengan 29 pemimpin daerah pada 2018.

Tapi tetap saja, kami percaya bahwa pembelian suara dalam pemilihan mendatang hanya akan menghasilkan lebih banyak pemimpin daerah yang korup di masa depan," katanya.

Pemilihan serentak pada 9 Desember akan memilih 270 pemimpin daerah yang terdiri dari sembilan gubernur, 37 walikota dan 224 bupati. Daerah-daerah yang menyelenggarakan pemilihan termasuk Surabaya dan 18 kota dan kabupaten lain di Jawa Timur, salah satu provinsi yang paling terpukul oleh COVID-19, serta 21 kota dan kabupaten di Jawa Tengah, provinsi lain yang terkena pandemi.

0 comments:

Post a Comment