Liputan terkini-Seorang bayi berusia 40 hari meninggal di Kabupaten Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada hari Minggu setelah tertular COVID-19, yang diyakini telah disebarkan oleh tetangga yang mengunjungi bayi yang baru lahir beberapa minggu yang lalu.
Bayi itu, yang dinyatakan positif terkena virus ketika berusia 28 hari, meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan Smart setelah hampir dua minggu dirawat.
"Berdasarkan pelacakan kontrak yang kami lakukan, bayi itu mengontrak COVID-19 dari tetangga yang mengunjunginya segera setelah ia lahir," kata kepala satuan tugas COVID-19 kabupaten Pamekasan Syaiful Hidayat, Senin.
Dia mengatakan banyak pengunjung telah menggendong bayi. Segera setelah kunjungan, bayi itu menunjukkan gejala COVID-19, termasuk demam, batuk, dan sesak napas.
Juru bicara satuan tugas Sigit Priyono mengatakan ada sejumlah pasien di bawah pengawasan (PDP) dan orang-orang yang dites positif COVID-19 yang melanjutkan kegiatan sehari-hari dan tidak melakukan isolasi sendiri di kabupaten Tlanakan.
PDP adalah sebutan untuk orang yang memiliki gejala yang konsisten dengan COVID-19 tetapi penyakitnya belum dikonfirmasi, berarti mereka menunggu hasil tes atau tes.
AGEN POKER
"Orang tua membawa bayi itu ke Rumah Sakit Umum Daerah Smart Pamekasan pada 9 Juni. Dia segera diisolasi oleh petugas kesehatan di rumah sakit," kata Sigit. Hasil tes COVID-19 bayi kembali positif. Meskipun perawatan yang diterimanya, bayi itu meninggal pada hari Minggu.
"Dia dimakamkan kemarin menurut protokol COVID-19," Sigit menambahkan.
Syaiful mengatakan bahwa gugus tugas telah menguji orang tua bayi itu. Mereka negatif untuk COVID-19.
Hingga Senin, Kabupaten Pamekasan telah mencatat 82 kasus COVID-19 dengan 18 kematian dan 18 pemulihan
0 comments:
Post a Comment