Sunday, March 1, 2020

saham Indonesia membalikkan kerugian dalam perdagangan yang fluktuatif karena ketakutan virus korona menghantui


Liputan terkini-Indeks saham Indonesia memperpanjang kerugian sebelum berbalik ke keuntungan pada perdagangan Senin pagi, setelah kekalahan pasar mengirim indeks ke bulan terburuk dalam enam tahun karena kasus virus corona di luar China tumbuh dengan cepat, berpotensi menghambat ekonomi global.

Benchmark Jakarta Composite Index (JCI) membuka perdagangan Senin turun ke level terendah 5.410 pada pukul 9:10 pagi, penurunan 0,77 persen dari penutupan Jumat di 5.452. Kemudian dengan cepat membalikkan kerugian untuk mendapatkan 0,57 persen dari penutupan Jumat pukul 9:30 pagi menjadi 5.483. Pada saat menerbitkan cerita pada pukul 10:15 pagi, saham anjlok lagi tetapi bangkit kembali ke 5.460, kenaikan 0,15 persen dari penutupan Jumat.

Pasar Asia jatuh pada hari Senin setelah rilis data aktivitas pabrik Cina, yang menunjukkan kontraksi paling tajam dalam aktivitas pabrik yang pernah tercatat dalam sejarah. Pabrik ditutup atau beroperasi dengan aktivitas yang sangat terbatas di Cina setelah wabah koronavirus, yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia dengan lebih dari 88.000 kasus.

E-mini untuk S & P500 AS menurun lebih dari 1 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen. Jepang dibuka 1,3 persen lebih rendah. Australia jatuh 3 persen dan Selandia Baru meluncur 3 persen ke wilayah koreksi.


Aktivitas pabrik di China, diukur dengan Purchasing Managers 'Index (PMI), menukik ke 35,7 pada Februari dari 50,0 pada Januari, jauh di bawah tanda 50 poin yang memisahkan pertumbuhan bulanan dari kontraksi, lapor Reuters.

“Kemungkinan untuk kelemahan lebih lanjut tetap ada meskipun dalam jangka pendek bisa ada peningkatan sementara. Sentimen positif jangka pendek akan menjadi tingkat inflasi yang dapat dikelola dan suku bunga rendah, ”analis ekuitas CSA Institute Aria Santoso mengatakan pada akhir pekan.

Aria memperkirakan penurunan IHSG tidak akan melebihi angka 5.000, tetapi akan berkonsolidasi di antara 5.400 dan 5.800 setelah pemulihan.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) adalah di antara saham-saham blue chip yang diperdagangkan teratas, masing-masing turun 0,48 persen menjadi Rp 4.170 per saham dan 0,79 persen menjadi Rp 31.200 masing-masing pada pukul 9:30 pagi Perusahaan konstruksi Negara Pembangunan Perumahan ( PTPP) juga kehilangan 0,41 persen menjadi Rp 1.200.





0 comments:

Post a Comment