Tuesday, December 24, 2019

Umat ​​Kristen di Jambi mempersiapkan Natal di luar gereja-gereja yang dimeterai


Liputan terkini-Berbeda sekali dengan perasaan yang merasuki dari antisipasi gembira Natal pada hari Rabu di banyak bagian negara itu, orang-orang Kristen di kota Jambi, Jambi, masih berjuang untuk menemukan sukacita pada malam hari suci karena pihak berwenang menyegel sejumlah gereja lokal di kota.

Beberapa orang Kristen di wilayah itu terkejut ketika mereka disambut oleh pemberitahuan yang ditempel di pintu depan tertutup Gereja Assemblies of God (GSJA) yang memberi tahu mereka bahwa gereja dimeteraikan pada 24 Desember, alih-alih doa dan layanan Natal yang biasa. Pemberitahuan itu tidak baru, karena ditandatangani oleh penyelidik badan ketertiban umum setempat (Satpol PP) Said Faizal pada 27 September tahun lalu.

GSJA adalah salah satu dari tiga gereja di daerah Simpang Rimbo di Jambi, bersama dengan tetangga Huria Kristen Indonesia (HKI) dan Methodist Kanaan Indonesia (MKI), yang ditutup oleh pemerintah kota Jambi menyusul protes oleh beberapa warga tahun lalu, dengan alasan kurangnya izin bangunan.

Ini adalah perayaan Natal kedua yang membuat kami merasa tertekan,” kata pendeta GSJA Jonathan Klaise, Selasa.


Ini adalah kedua kalinya sekitar 200 jemaat GSJA harus puas dengan merayakan Natal di luar gereja mereka karena mereka dipaksa untuk menutup rumah ibadah mereka tahun lalu. Anggota gereja sejak itu telah mendirikan ruang sederhana di dekatnya di mana mereka dapat melanjutkan kegiatan gereja.

"[Perayaan] Natal kedua ini mengajarkan kita kesabaran, untuk sujud untuk mencegah konflik agar tidak meluas lebih lanjut," kata Jonathan ketika dia tampak menahan air mata.

Dia mengatakan bahwa dia secara resmi telah meminta Kepolisian Kotabaru untuk mengizinkan anggota gereja untuk berkumpul untuk layanan pada hari Selasa pukul 6 malam. dan pada hari Rabu jam 8 pagi

Para anggota Gereja sejauh ini diizinkan untuk melanjutkan kegiatan mereka di area yang ditentukan seluas 1.200 meter persegi, katanya. Ini situasi yang sulit. Kami tidak punya pilihan lain selain mengatasinya, ”kata Jonathan.




0 comments:

Post a Comment