Saturday, December 21, 2019

Riau menyatakan keadaan darurat karena bencana mempengaruhi lebih dari 62.000, menewaskan enam


Liputan terkini-Pemerintah Riau mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat setelah air menggenangi ratusan desa di enam kabupaten di provinsi tersebut, yang mempengaruhi lebih dari 62.000 penduduk dalam bencana terbaru di antara bencana baru-baru ini yang telah menewaskan sedikitnya enam orang.

Sekretaris Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid mengatakan status diberlakukan untuk mempersiapkan skenario terburuk yang mungkin terjadi akibat bencana, yang terjadi setelah air meluap dari empat sungai besar provinsi.

Status darurat berlaku selama 11 hari dari 20 Desember hingga 30.

"Dengan keadaan darurat, pemerintah daerah tidak lagi dapat menyebutkan kesulitan keuangan dalam tindakan penanganan bencana karena pemerintah pusat akan memberikan dukungan melalui Badan Mitigasi Nasional [BNPB]," kata Yan.

Pada hari Jumat, air yang meluap dari sungai Kampak, Siak, Rokan dan Indragiri Riau menggenangi setidaknya 216 desa di 43 kabupaten di Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Rokan Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu.

Sebanyak 25.133 rumah tangga yang terdiri dari 62.630 orang di enam kabupaten terkena dampak banjir, yang menggenangi 8.798 rumah, 11 taman kanak-kanak, 47 sekolah dasar, 19 sekolah menengah pertama dan 17 sekolah menengah atas, menurut data administrasi Riau.



Badan Mitigasi Bencana Riau mencatat enam korban hingga saat ini dalam banjir dan tanah longsor yang telah terjadi selama beberapa minggu.

Dua orang terbunuh setelah terperangkap dalam tanah longsor dan tiga orang tewas setelah hanyut oleh banjir di Rokan Hulu, sementara yang lain meninggal setelah tenggelam dalam banjir di Kuantan Singigi.

Beberapa kabupaten yang terkena dampak dilaporkan menyatakan keadaan darurat sebelum pemerintah provinsi melakukannya pada hari Jumat.

"Kami telah menyiapkan sejumlah tempat penampungan sementara dan dapur lapangan di beberapa daerah," kata Yan.

0 comments:

Post a Comment