Saturday, December 21, 2019

Mahathir menyalahkan negara-negara Muslim karena meningkatnya Islamofobia


Liputan terkini-Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah memanggil para pemimpin negara-negara Muslim untuk mengatasi pandangan negatif tentang Islam, meminta mereka untuk membuat rencana bersama untuk mengatasi Islamofobia.

Berbicara kepada para pemimpin negara termasuk Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir dari Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Mahathir mengatakan "tindakan teror yang tidak dapat disangkal" telah menyebabkan ketakutan agama sampai pada titik menciptakan fobia.

"Ya, kami marah dan frustrasi," katanya pada KTT KL di ibu kota Kuala Lumpur, Kamis. “Kita tidak bisa mengobarkan perang konvensional. Tidak ada negara yang akan membantu kami. Tapi meski begitu, apa yang kita dapatkan dari tindakan kekerasan yang membabi buta seperti itu? Tidak ada."

Mahathir meratapi nasib mereka yang harus meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di tempat lain, sementara banyak negara Muslim tetap "terikat" dengan negara-negara non-Muslim yang kuat. Komentar itu muncul di tengah keheningan dari dunia Islam tentang penahanan China yang meluas terhadap sebagian besar Muslim Uighur dan undang-undang kewarganegaraan India yang kontroversial yang mendiskriminasi umat Islam.


Organisasi Kerjasama Islam, pertemuan lain negara-negara Muslim, telah memuji Cina karena "memberikan perhatian" kepada warga Muslimnya. Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al Saud dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tidak akan menghadiri KTT KL karena khawatir pertemuan itu akan menyaingi OKI.

Mahathir telah meremehkan kekhawatiran itu, mengatakan Malaysia terlalu kecil untuk menimbulkan tantangan dan bahwa ia hanya berusaha untuk "memicu rasa tujuan."

"Jika upaya kami membuahkan hasil, kami ingin membawanya ke negara-negara Muslim lain yang memiliki kepedulian dan keinginan untuk melakukan sesuatu untuk meningkatkan penderitaan saudara-saudara kami," kata Mahathir dalam pidatonya




0 comments:

Post a Comment