Friday, December 6, 2019

Ini Alasan Polisi Tembak Mati Dua Kurir Sabu Jaringan Malaysia


Liputan terkini-Dua kurir narkoba yang ditembak mati dibebaskan oleh polisi. Dua kurir itu adalah warga Deny Saipul Anwar (26), Kanigoro, Malang dan Tony Ganda Wijaya (34) warga Sekardangan, Sidoarjo.

Kepala Komisaris Besar Polisi Surabaya Sandi Nugroho mengatakan kedua pelaku ditembak ketika mereka akan ditangkap di sebuah hotel di daerah Sukomanunggal. Rencana penangkapan dilakukan oleh polisi karena informasi bahwa mereka sudah berada di Surabaya.

Namun, ketika mereka akan ditangkap, mereka ternyata berperang, jadi mereka harus ditembak oleh polisi. Kedua pelaku itu sendiri diketahui telah meninggal saat dalam perjalanan ke RSU Dr. Soetomo.

"Jadi di sekitar sana para pelaku berusaha untuk melawan para perwira dan akhirnya ditangani dengan tegas oleh para perwira. Sehingga para pelaku DS dan TG ditembak dan meninggal ketika mereka dibawa ke rumah sakit," kata Kapolrestabes kepada wartawan ketika dirilis di kamar mayat. dari Rumah Sakit Dr. Soetomo, kamis (5/12/2019) Sandi menekankan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menindak pelaku jaringan narkoba. Sebab, pihaknya telah berkomitmen akan ingin memberantas distribusi obat khusus di Kota Pahlawan.




"Polrestabes Surabaya tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas terhadap pelaku narkoba, untuk jaringan di Surabaya dan berani masuk di Surabaya," kata Sandi.

Selain menembak dua kurir jaringan narkoba, polisi juga menangkap pelaku lain yang ditangkap hidup-hidup yaitu Dwi Purwanto (46) warga Krajan, Malang. Tersangka sendiri ditangkap setelah membawa obat-obatan dari Jakarta ke Surabaya dengan membawa 3 bungkus 300 gram metamfetamin.

Sebelumnya, polisi menembak mati dua kurir, DS dan TG, yang membawa 2 kilogram metamfetamin. Ketika mereka akan ditangkap, dua kurir yang bergabung dengan jaringan internasional berusaha melawan. Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompo Memo Ardian mengatakan bahwa pihaknya telah membuntuti kedua kurir itu sejak lama.


"Jadi memang benar bahwa kami dan tim melakukan tindakan tegas karena mereka melawan petugas saat melakukan pengembangan, yang katanya ada satu lagi kelompok barang yang telah memasuki Surabaya," kata Memo yang ditemui di kamar mayat RSU Dr Soetomo. Surabaya, Minggu (12/1/2019).

Tidak hanya itu, Memo mengatakan bahwa keduanya adalah jaringan internasional, tepatnya dari Malaysia. Jaringan ini juga memiliki tautan dengan beberapa jaringan yang telah ditangkap sebelumnya AGEN DOMINO

0 comments:

Post a Comment