Wednesday, October 23, 2019

persoalan rambut bisa merusakkan kesehatan mental...


Liputan Terkini:Sekarang yang menarik adalah Film Joker di mana karakter utama menderita gangguan kesehatan mental. Tetapi Anda tentu tidak berpikir bahwa kesehatan mental dapat disebabkan oleh hal-hal kecil.

Salah satunya adalah masalah rambut. Mengapa ini berhasil? Dalam acara Dove X Fimelahood dengan Kampanye #RambutAkuKataAku menjelaskan, jika ternyata rambut menjadi salah satu bagian dari penampilan yang menjadi standar kecantikan.
Psikolog Linical Intan Erlita menyatakan bahwa tidak sedikit orang menilai bahwa wanita cantik adalah mereka yang memiliki tubuh langsing, kulit putih, dan rambut lurus.

"Itu adalah stereotip yang melekat dan membuat wanita yang tidak cocok dengan kriteria ini menilai bahwa dia tidak cantik," jelas Intan di The Hermitage Hotel, Menteng, Kamis
Ketika stereotip itu melekat di pikiran Anda, apa yang akan terjadi? Tentunya Anda berusaha tampil mengikuti apa yang ingin dilihat orang lain. Sekarang yang paling sering dibahas oleh wanita adalah tatanan rambut.






Artis cantik Dian Sastro misalnya. Dalam program tersebut, Dian mengklaim bahwa ia adalah tipe orang yang suka mengubah gaya rambut. Diperpanjang, dipotong pendek, ternoda, semua telah dilakukan. Namun ketika ia mengubah penampilannya, tidak sedikit warga memberikan penilaian yang tajam.

"Saya pernah memposting model rambut baru. Lalu saya melihat bahwa ada banyak komentar netizens. Bagi mereka yang baik, mereka memiliki rambut yang panjang dan bergejolak. Meskipun tidak. Mereka harus lebih berpikiran terbuka. Dengan potongan rambut baru? Jadi masih seperti mencari tepi tengah dan tepi? Komentar itu membuat saya tidak percaya diri melihat posting saya sendiri, "kata Dian. Sayangnya, banyak wanita, khususnya, terbatas pada standar kecantikan. Berbagai metode digunakan, sehingga mereka terlihat sama sesuai dengan standar mereka. Soal rambut, enggak perempuan dengan rambut keriting, pilih untuk meluruskan rambut dengan menghaluskan. Jika rambutnya kurang hitam, mereka memilih untuk menggelapkannya lebih banyak.

Pemimpin Redaksi Fimela, Amelia Ayu Kinanti mengatakan, sejauh ini portal terpercaya andalan wanita Indonesia selalu mendidik melalui artikel yang diterbitkan.

"Komitmen kami jelas sehingga pembaca tidak terjebak pada standar kecantikan tertentu. Jadi kami menyajikan berbagai artikel untuk semua jenis rambut. Itu karena semua wanita berhak mendapatkan kecantikan mereka," jelas Ayu.
Senior Brand Manager Dove dan TRESemmé, Miranti Burhan juga mengungkapkan hasil penelitian Dove pada 2017. Ternyata 86 persen orang Indonesia merasa mereka tidak cantik. Juga 58 persen merasa sukses diperoleh dari penampilan.

Oleh karena itu, melalui acara ini Dove ingin mendidik Fimelahood untuk menyebarkan informasi positif tentang kesehatan mental dan stereotip tentang kecantikan.

"Dove berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan diri wanita, terutama di Indonesia karena setiap orang memiliki hak untuk merasa cantik, mulai dari rambut," kata AGENPOKER

0 comments:

Post a Comment