Liputan terkini-Pangsa orang Indonesia yang mengatakan ekonomi telah memburuk selama setahun terakhir telah mencapai rekor tertinggi.
Lembaga survei opini publik, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan bahwa 92 persen responden yang disurvei dari 12 hingga 16 Mei meyakini ekonomi Indonesia lebih buruk daripada 2019. Angka itu mencerminkan sentimen negatif tertinggi sejak survei dimulai pada 2003, atau lima tahun. ke Era Reformasi.
Lonjakan tertinggi sebelumnya dari sentimen semacam itu adalah 58 persen pada pertengahan 2008, ketika krisis keuangan global berlangsung.
Tetapi bagian responden dengan pandangan suram itu sedikit menurun hingga 85 persen dalam survei terbaru dari 18-20 Juni.
“Kita dapat mengatakan bahwa optimisme orang Indonesia sekarang dalam kondisi terburuknya,” Ade Armando, direktur komunikasi di SMRC, mengatakan dalam sebuah briefing virtual pada hari Kamis. "Sekarang sudah mencapai 85 persen, ada tanda optimisme lebih pada bulan Juni."
Survei ini datang pada saat negara-negara di seluruh dunia berusaha untuk muncul kembali dari penguncian ketika pandemi mendorong lembaga internasional untuk terus merevisi perkiraan pertumbuhan global, termasuk di Indonesia.
Dalam perkiraan Juni yang dirilis awal minggu ini, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan kontraksi 0,3 persen dari ekonomi Indonesia tahun ini. Dana tersebut juga memangkas perkiraan pertumbuhan negara sebesar 2,1 poin persentase menjadi 6,1 persen tahun depan.
AGEN POKER
Dengan jutaan kehilangan pekerjaan, pandemi telah memperlambat pertumbuhan negara itu menjadi 2,97 persen tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, terendah sejak 2001, karena orang-orang kehilangan pendapatan dan tidak menghabiskan banyak uang.
SMRC menggambarkan gambar yang serupa. Hanya 34 persen dari responden mengatakan ekonomi Indonesia akan berada dalam kondisi yang lebih baik tahun depan.
Namun, itu menandai sedikit peningkatan dalam pangsa responden dengan pandangan optimis dari 27 persen selama rekor terendah pada bulan Mei, karena beberapa provinsi dan kota mulai mengurangi pembatasan dan membuka kembali bisnis.
0 comments:
Post a Comment