Tuesday, June 16, 2020

Perusahaan transportasi beralih ke layanan alternatif untuk mendapatkan penghasilan


Liputan terkini-Beberapa perusahaan transportasi besar telah merancang layanan alternatif yang melengkapi model bisnis inti mereka dalam upaya untuk menyesuaikan dengan perubahan perilaku dan kebutuhan pelanggan di tengah pandemi COVID-19.

Menanggapi penurunan jumlah penumpang dalam beberapa bulan terakhir karena pembatasan sosial skala besar (PSBB), perusahaan angkutan umum milik kota PT MRT Jakarta telah mengumumkan sejumlah inisiatif bisnis yang diharapkan dapat menambah pendapatannya selama keadaan darurat kesehatan.

“Kami tidak bisa lagi mengandalkan layanan mobilitas konvensional kami. Pandemi yang sedang berlangsung telah memaksa kami untuk berinovasi melampaui penumpang, melampaui mobilitas fisik dan di luar jaringan transportasi, ”kata Presiden Direktur MRT Jakarta William Sabandar saat diskusi online yang diadakan oleh Binus University pada hari Selasa.

Layanan alternatif yang ditawarkan oleh MRT Jakarta termasuk layanan pengiriman dan program pelatihan online yang ditujukan untuk pemula dan usaha kecil dan menengah (UKM), kata William.

Lebih lanjut, katanya, perusahaan akan menggunakan ruang kosong di stasiun MRT untuk ruang kerja bersama yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi digital. Ini semua tentang membangun kepercayaan dan kepercayaan publik, "tambahnya.

Jumlah penumpang MRT Jakarta turun drastis selama implementasi langkah-langkah PSBB antara April dan Juni. Operator melayani rata-rata 90.000 hingga 100.000 penumpang setiap hari antara Januari dan pertengahan Maret, tetapi jumlahnya turun menjadi 5.000 pada April dan 2.000 pada Mei. Sejak kota itu mulai mengurangi pembatasan pada 8 Juni, jumlah penumpang perlahan-lahan naik menjadi 13.000 sehari.

Demikian pula, pembawa bendera nasional Garuda Indonesia telah berjuang untuk beradaptasi dengan lanskap bisnis yang berubah dengan meluncurkan KirimAja - layanan kurir berbasis aplikasi - bekerja sama dengan PT Aerojasa Cargo.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan layanan baru diluncurkan untuk membendung kerugian yang diderita maskapai ini dalam beberapa bulan terakhir karena pembatasan mobilitas sambil tetap setia pada misi inti perusahaan untuk menghubungkan orang-orang di seluruh nusantara.

"Sangat penting bagi kami untuk terus mencari peluang baru di tengah tantangan saat ini," katanya dalam acara yang sama.

0 comments:

Post a Comment