Saturday, April 11, 2020
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Badan Satwa Liar Jambi menyelidiki kematian buaya
Badan Satwa Liar Jambi menyelidiki kematian buaya
Liputan terkini-Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jambi (BKSDA Jambi) telah meluncurkan investigasi atas kematian buaya air asin sepanjang 4 meter di desa Teluk Dewan, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi.
Buaya itu ditemukan mati pada hari Kamis ketika warga setempat sedang membersihkan saluran buatan menggunakan excavator," kata kepala BKSDA Jambi Rahmat Saleh pada hari Jumat.
Warga, lanjutnya, mengklaim operator mesin telah menabrak sesuatu setelah membersihkan kanal. Ketika dia mengangkat lengan excavator, dia menemukan buaya air asin di dalamnya.
Sebuah tim dari agensi telah memindahkan hewan itu dan menanyai operator mengenai kejadian tersebut. Anwandi, seorang warga setempat yang telah menyaksikan kejadian itu, mengatakan warga telah mengatakan kepada operator untuk mengeluarkan buaya dari kanal.
Mungkin sesuatu terjadi ketika kita menempatkan hewan itu di darat, menyebabkan kematiannya," kata Anwandi.
Buaya air asin termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi yang dirinci dalam peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2018.
Undang-undang tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam melarang pembunuhan spesies yang dilindungi, kecuali dalam situasi darurat yang mengancam kehidupan manusia. Siapa pun yang dinyatakan bersalah karena melanggar hukum akan menghadapi hukuman maksimum lima tahun penjara, serta denda Rp 100 juta (US $ 6.328).
Penduduk lain, Iswanto, mengatakan buaya air asin adalah hal biasa di daerah tersebut dan sering memangsa ternak penduduk. Menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), buaya air asin umumnya ditemukan di perairan pedalaman Australia utara, India timur dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kami takut dengan binatang itu. Terkadang, kami tidak tahu apakah kegiatan kami akan memprovokasi buaya untuk menyerang kami, "kata Iswanto.
Jambi melihat beberapa serangan buaya terhadap manusia tahun lalu. Pemerhati lingkungan percaya insiden seperti itu disebabkan oleh perusakan habitat, seperti mengubah lahan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit dan penambangan ilegal di sungai
Mau Dapatkan Uang Yuk Join Sekarang Juga Ya.
ReplyDeleteKlik Situs Website Di Bawah Ini.
KLIK DISINI : MEJAQQ
KLIK DISINI : SAHABATQQ
KLIK DISINI : NAGAQQ
KLIK DISINI : TIKETQQ
KLIK DISINI : QQ Online
KLIK DISINI : BANDARQQ