Friday, January 24, 2020
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Perlambatan pertumbuhan kredit mengurangi separuh pertumbuhan laba Bank Mandiri pada 2019
Perlambatan pertumbuhan kredit mengurangi separuh pertumbuhan laba Bank Mandiri pada 2019
Liputan terkini-Bank Mandiri milik negara membukukan pertumbuhan laba hampir 10 persen pada 2019, meskipun angkanya lebih rendah dari pada 2018 karena perlambatan pertumbuhan kredit.
Laba bersih bank yang tercatat di publik ini tumbuh 9,86 persen tahun-ke-tahun (yoy) menjadi Rp 27,5 triliun (US $ 2 miliar) pada 2019. Meskipun pertumbuhannya kuat, angkanya jauh lebih rendah daripada 21,2 persen tahun-ke-tahun (yoy). ) ekspansi dicatat tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan laba didorong oleh pertumbuhan dua digit dalam pencairan pinjaman dan rasio kredit macet yang lebih rendah," kata Presiden Direktur Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan bank menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 907,5 triliun tahun lalu, naik 10,65 persen yoy dibandingkan dengan pertumbuhan 12,4 persen yang dibukukan pada 2018.
"Pertumbuhannya hampir sama di setiap segmen kredit," katanya.
Saham Bank Mandiri, diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BMRI, melonjak 1,93 persen menjadi Rp 7.925 pada hari Jumat versus sedikit penurunan 0,1 persen yang dicatat oleh pengukur utama, Jakarta Composite Index.
Meskipun pertumbuhan kredit lebih lambat, Bank Mandiri mencatat ekspansi penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank BUMN yang telah mengumumkan laporan keuangan mereka pada hari Jumat, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI dan BNI hanya bisa mencatat pertumbuhan satu digit dalam penyaluran kredit.
Royke lebih lanjut menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan pinjaman disebabkan oleh pemilihan umum April lalu dan harga komoditas yang lebih rendah yang memaksa bisnis menahan rencana ekspansi mereka pada 2019.
Bank yang berfokus pada perusahaan juga berhasil mengurangi rasio kredit macet (NPL) menjadi 2,33 persen pada 2019. Direktur manajemen risiko Ahmad Siddik Badruddin mengatakan angka itu adalah yang terendah yang dicatat oleh pemberi pinjaman sejak 2016.
“[Rasio NPL yang lebih rendah] adalah hasil dari upaya kami untuk meningkatkan manajemen risiko dan sumber daya manusia selama tiga tahun terakhir
0 comments:
Post a Comment