Friday, January 3, 2020
Home »
agen bandar QQ.capsasusun
,
agen bandarQ.agen bola.agent sakong
,
agen domino
,
agen poker
» Dari tabung gas hingga lemari es Orang melihat nilai dalam air banjir di pintu air Manggarai
Dari tabung gas hingga lemari es Orang melihat nilai dalam air banjir di pintu air Manggarai
Liputan terkini-Banjir besar yang melanda Jakarta pada hari Rabu menyapu tidak hanya limbah tetapi juga peralatan rumah tangga yang dapat digunakan kembali, seperti TV dan lemari es. Akibatnya, orang-orang berbaris di pintu air Manggarai di Jakarta Pusat untuk mengumpulkan barang-barang tersebut.
Benjon, seorang penduduk distrik Penggangsaan, telah datang ke gerbang pada hari Kamis untuk mengumpulkan barang untuk dijual kembali.
"Saya mendapat tiga botol air 19 liter bekas dan helm. Itu cukup bagus ketika dijual kepada pemulung: Rp 15.000 per botol," katanya seperti dikutip Benjon mengatakan itu adalah kebiasaan rutin baginya untuk mengumpulkan barang-barang yang dapat digunakan kembali dari gerbang. , terutama setelah banjir.
"Saya dulu datang ke gerbang ini setiap saat untuk mengambil barang-barang bekas yang bisa dijual kembali. Sekarang, saya jarang melakukannya; Saya biasanya hanya menonton orang lain mengambil barang-barang atau mengumpulkan barang-barang kecil untuk saya sendiri," tambahnya.
Gerbang pintu air dipenuhi anak-anak dan orang dewasa pada Kamis sore. Didi S. dari Unit Pelaksana Sanitasi Kantor Dinas Air Jakarta Timur mengatakan volume limbah di gerbang cukup tinggi pada 900 meter kubik. Sebagian besar adalah limbah rumah tangga, seperti styrofoam, produk plastik, dan kayu. Di antara limbah ini, TV, tabung gas, dan lemari es juga ditemukan.
Warga lain, Sulami, mengatakan bahwa dia datang ke gerbang untuk menyaksikan orang mengumpulkan barang-barang. Dia mengatakan banyak kolektor akan menjual barang-barang mereka ke pemulung, menambahkan bahwa TV dan lemari es dapat dijual dengan harga antara Rp 80.000 dan Rp 100.000.
"Sistemnya pertama datang, pertama dilayani. Itu sebabnya banyak warga telah menunggu saat ini
0 comments:
Post a Comment