Monday, December 2, 2019
Home »
» Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Negeri Sipil di Palembang, Korban dirajam Kemudian Dialir Semen
Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Negeri Sipil di Palembang, Korban dirajam Kemudian Dialir Semen
Liputan terkin--Polisi sedang merekonstruksi kasus pembunuhan seorang pegawai negeri sipil dari Kementerian Pekerjaan Umum di Palembang, Sumatra Selatan. Ada 63 adegan yang diperlihatkan oleh aktor Yudi di delapan lokasi.
"Hari ini ada 63 adegan di delapan lokasi yang kami rekonstruksi. Ini adalah salah satu petunjuk bagaimana pelaku Yudi membunuh para korban," jelas Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Direskrimum, Yustan Kombes bertemu di TPU Kandang Kawat, Senin (12/12/2019).
Yustan mengatakan, dari hasil rekonstruksi diketahui bahwa korban tewas di dalam mobil yang disewanya sengaja. Di dalam mobil, leher korban dijerat oleh para pelaku Ilyas atas perintah Nopi (DPO) dan Yudi. Adegan Ilyas yang menjerat leher korban juga diperlihatkan. Lokasi itu tidak jauh dari kantor Pusat Implementasi Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian Pekerjaan Umum di Taman Kenten, yang hanya berjarak 50 meter.
Terkait dengan penemuan mayat yang dikubur dan disemen di TPU Terkadang Kawat, sedalam 50 cm, disebut Yustan karena istri pelaku Nopi memberi instruksi.
"Korban ini dimakamkan di belakang pondok Nopi. Istrinya mengatakan kepada saya bahwa korban dimakamkan di sini dan kami segera berusaha menggali dan ternyata itu benar," tambah Yustan. Delapan adegan rekonstruksi itu sendiri dimulai dari rumah korban hingga ke kuburan. Terlihat di rumah korban Yudi ketika otak pelaku dipukuli oleh keluarga korban.
Kepala korban dipukuli sementara pelaku Yudi menunjukkan beberapa adegan. Keluarga mengatakan mereka emosional melihat Yudi, yang tega membunuh karena masalah utang.
Selain Yudi, ada juga pelaku Ilyas yang juga menjalani rekonstruksi. Bagi Ilyas, ia menjadi tersangka karena menjebak leher korban dengan ranjau dan menerima upah Rp4 juta dari Yudi.
Setelah rekonstruksi, Yustan meminta kedua pelaku, Nopi dan Amir untuk menyerah. Karena keduanya sekarang dalam status DPO dan foto-foto mereka telah didistribusikan ke seluruh Kepolisian Daerah untuk mempersempit pergerakan mereka.
"Kami mendesak Anda untuk menyerah. Karena kami akan terus mengejar Aprianita dilaporkan hilang pada awal Oktober 2019. Tubuh Aprianita ditemukan pada Jumat (25/10) dalam kondisi yang telah dicor dengan semen di TPU Cage Wire dan digunakan lengkap Yudi mengaku telah membunuh Nita dengan alasan tidak dapat ditagih oleh utangnya, Yudi mengklaim bahwa hutang tersebut terkait dengan penjualan mobil, dan dalam hal ini polisi menyebutkan empat tersangka, yaitu Yudi, Ilyas, Amir (DPO) dan Nopi (DPO)
0 comments:
Post a Comment